Strong Woman Yet Stronger Illness

Strong Woman Yet Stronger Illness

Dibalik kekuatan seorang perempuan, tersimpan ujian berat yang tidak terbayangkan. Ujian ini dapat menimpa perempuan dimana saja, tanpa memandang siapa dia ataupun status sosialnya. Namun, keadaan yang menyulitkan ini justru semakin membuktikan bahwa seorang perempuan dapat sangat tangguh dalam kondisi apapun.

Dalam kehidupannya yang aktif, perempuan dihantui ujian berat berupa masalah kesehatan yang seringkali sulit untuk disembuhkan. Keadaan ini merupakan ujian berat yang kemungkinan besar akan dialami oleh setiap perempuan. Sebagian mungkin dapat menemukan solusinya, namun sebagian lainnya terjebak dalam kondisi yang tidak terkira.

Masalah kesehatan ini memang rentan untuk dialami perempuan. Tidak menutup kemungkinan jika kita pun akan menghadapi keadaan yang berat ini. Kali ini, kami akan membahas tiga penyakit yang rentan untuk dihadapi seorang perempuan, yaitu Kanker Seviks, Kanker Payudara, dan Lupus. Kenyataan yang ada mungkin terkadang menyakitkan, tetapi kenyataan memiliki keindahan yang selalu tersimpan.

e6612cf83d3dd7bcff9006be4672282a

Image : Istimewa

Because, We Care About You : Love Your Body, Love Your Soulmate

Setidaknya terdapat 40 kasus kanker serviks yang menyebabkan 20 orang meninggal dunia setiap harinya. Di Indonesia, setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks ditemukan. Tidak berlebihan jika disebutkan bahwa kanker serviks adalah penyakit pembunuh perempuan nomor 1 di dunia. Penyebab utama kanker serviks adalah virus yang menular melalui organ tubuh. Dalam 99% penderita kanker serviks, ditemukan Human Papiloma Virus (HPV). Meski terdapat lebih dari 40 jenis HPV, tidak seluruhnya menyebabkan kanker serviks. Tipe HPV yang menimbulkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18.

Virus penyebab kanker serviks ini dapat menular melalui hubungan seksual. Gejala infeksi HPV sulit untuk dideteksi, karena HPV masuk dan merusak sel membran basal melalui serviks dalam waktu lama hingga berkembang biak menjadi kanker. HPV membutuhkan waktu 3 sampai 20 tahun sejak terinfeksi hingga menimbulkan kanker. Sayangnya, meski mungkin saja telah positif menderita kanker serviks, banyak perempuan yang tidak menyadari keadaannya.

Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan rutin melakukan Pap Smear. Secara menyeluruh, Pap Smear akan memeriksa kadar normal atau tidaknya sel pada serviks juga anus. Hal ini akan mempermudah deteksi potensi kanker serviks juga kanker anus. Selain itu, tetap setia pada pasangan akan sangat meminimalisasi potensi terinfeksi HPV.

Because, We Do Need You : A Routine A Day, Keeps Cancer Away

Kanker payudara menjadi ujian berat lainnya yang dapat dialami oleh seorang perempuan. Kenali secara dini ciri dari kanker payudara untuk menghindari keadaan yang semakin buruk. Secara rutin, periksa diri apakah terdapat benjolan pada payudara ataupun bawah ketiak yang teraba oleh tangan. Sadari jika benjolan ini semakin keras dengan bentuk yang tidak beraturan. Jika keadaan semakin memburuk, gejala yang timbul akan berupa perubahan bentuk payudara seiring dengan kulit payudara yang mengeras seperti kulit jeruk.

Tidak seperti kanker serviks yang disebabkan oleh virus dan dapat dengan dideteksi melalui Pap Smear, penyebab kanker payudara lebih ke akibat gaya hidup ataupun faktor genetik. Selalu waspada jika memang diantara keluarga terdapat sejarah penderita kanker payudara. Selain itu, tetap jaga pola makan dan rutin berolah raga. Kondisi ini akan menyeimbangkan keadaan tubuh dengan gaya hidup yang cepat, namun asupan gizi yang mungkin saja tidak terlalu sehat bagi tubuh.

Because, We Really Love You : The Butterfly Effect

Lupus, dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Systemic Lupus Erythematosus (SLE), merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sel imunitas atau kekebalan tubuh menyerang jaringan sel tubuh yang sehat. Sel yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit ini justru berproduksi berlebihan dan menyebabkan penyakit dengan menyerang sel tubuh lainnya. Kondisi ini memicu kerusakan pada kulit, sendi, dan organ tubuh manusia.

Hingga saat ini, para peneliti dan dokter pun masih mengalami kesulitan untuk mencari penyebab dari penyakit lupus. Tetapi, mereka setuju bahwa lupus kemungkinan besar disebabkan oleh campuran kompleks antara faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Namun, lupus bukan penyakit menular sehingga tidak perlu mengucilkan diri ataupun menghindari penderita lupus.

Lupus pun seringkali disebut sebagai “penyakit seribu wajah”, karena gejalanya yang sama dengan penyakit pada umumnya, seperti merasa sangat lelah, sakit kepala, rambut rontok, hingga persendian membengkak. Bahkan, bila menyerang jantung, lupus akan menyerupai penyakit jantung. Pada pasien tahap lanjut, lupus akan menimbulkan bercak merah berbentuk kupu-kupu yang sering disebut sebagai butterfly rash. Selain itu, ujung jari akan berwarna pucat kebiruan, kejang, stroke, atapun keguguran pada ibu hamil. Meski gejalanya terlihat samar, jika telah mengalami lebih dari empat gejala dari penyakit lupus, segera periksakan diri ke dokter. Sama seperti penyakit mematikan lainnya, jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, lupus dapat menyebabkan kematian.

Leave a comment